manakala kebeningan hati terjaga, maka akan jernih semua yang terpantul darinya...

Translate halaman ini

Saturday, January 18, 2014

do'a---berdo'a...

duaBerdo’a merupakan hubungan yang penting dengan Allah Yang Maha Besar, hal diperlukan guna menunjukkan kelemahan kita di hadapan Allah. Tuhan kita menunjukkan bahwa do’a merupakan tindakan yang penting atas bentuk penyembahan kepada-Nya berdasarkan ayat “Katakanlah: Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya, padahal kamu sungguh mendustakan-Nya “(Surat al-Furqan, 77).
Sebenarnya, kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan Allah ada pada setiap karakter manusia, merupakan syarat penciptaan. Akan tetapi, di lain hal berdo’a merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan bagi orang beriman, namun untuk beberapa orang hal itu merupakan bentuk tindakan penyembahan yang hanya perlu diingat di waktu mereka berhadapan dengan kesulitan atau situasi yang membahayakan kehidupan mereka. Hal ini merupakan kesalahan besar karena yang paling baik adalah memohon kepada Allah Yang Maha Besar pada kedua kondisi tersebut, baik dalam kesulitan dan kemudahan untuk memohon ampunan-Nya.
Bersungguh-sungguh dalam Berdo’a.
Allah telah mempermudah hambanya untuk menemukan apapun yang ia lihat sebagai hal yang baik dan indah. Akan tetapi, fokus dalam berdo’a yang dilakukannya adalah sepenting do’a itu sendiri. Berdo’a dengan kesabaran seperti suatu kebutuhan dan harapan untuk berdoa, ketidaknyamanan akan hal tersebut dan yang paling penting dalam berdoa; bahwa kedekatan kepada Allah semakin meningkat. Semakin bersungguh-sungguh dalam berdoa membuat hamba yang berdo’a tersebut memiliki karakter dan keinginan yang semakin kuat. Orang beriman yang menunjukkan kesungguhan dalam berdoa mendapatkan banyak keuntungan seperti keyakinan yang semakin dalam, ini jauh lebih bernilai dibandingkan dengan apa yang ia inginkan/ minta. Hal ini tertulis dalam Al-Qur’an bahwa diperlukan kesungguhan dalam do’a seperti:
 “ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh  berat, kecuali bagi orang –orang yang khusyu “ (Surat Al-Baqarah:45).
Rasulullah (SAW) telah menyatakan betapa Ia membutuhkan Allah terkadang dengan terus berdo’a bertahun-tahun dan Tuhan kita, Allah Yang Maha Pengasih,  telah memberikan apa yang ia inginkan pada di saat yang terbaik. Fakta bahwa Allah menerima semua do’a, baik itu yang terang-terangan maupun yang tersembunyi, merupakan bentuk ke-agungan-Nya dan Kerahiman-Nya. Allah tidak pernah meninggalkan sebersit apapun pemikiran yang terlintas di kepala hamba-Nya tanpa kembali lagi kepadanya, Akan tetapi “ menerima do’a” tidak berarti sesuatu terjadi seperti yang diminta karena terkadang seseorang mungkin saja meminta sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri. Allah SWT mengungkapkan hal tersebut sebagai berikut:
“Dan manusia mendo’a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo’a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.”
(Surat Al-Isra:11).
Allah mengetahui yang terbaik dan apa yang terburuk untuk orang tersebut karena Ia lah yang memiliki segalanya. Atas segala ciptaan-Nya, ada banyak sekali hal-hal yang tersembunyi dalam cara Ia menerima do’a. Sebagai contoh, Nabi Yakub (as) bergabung kembali dengan anaknya nabi Yusuf (as) setelah menunggu dalam waktu tahunan yang panjang, Nabi Yusuf mendapatkan kekuatan dan kekuasaan setelah dipenjara selama beberapa waktu. Nabi Ayub (as), diselamatkan dari syetan, semua ini terjadi setelah mendapat kesabaran dan do’a yang berkelanjutan. Allah Yang Maha Besar, telah menerima do’a dari kepatuhan yang tulus dari waktu terbaik-Nya. Allah  SWT, telah menerima do’a hamba yang tulus untuk waktu terbaiknya, dan telah membuat mereka matang, mendidik, meningkatkan kesetiaan dan ketulusan dan mengubah mereka menjadi hamba yang bernilai dan memiliki derajat yang tinggi di surga.
Bagaimana Allah menerima do’a
Ketika orang  beriman berdoa,  ia tahu bahwa Allah mendengarnya dan akan selalu menerima do’anya kapan pun. Ini karena ia menyadari bahwa sesuatu tidak terjadi secara kebetulan, tapi berdasarkan atas ketentuan yang ditentukan oleh Allah dan sebagaimana yang diinginkan-Nya. Untuk itu, ia tak memiliki keraguan bahwa ia tidak akan mendapatkan kembali do’anya. Berdo’a dengan jiwa yang tulus menghasilkan kebaikan. Dalam satu ayat, hal itu diperlihatkan bahwa Tuhan kami akan selalu menerima do’a sebagai manifestasi dari nama “Al-Mujib” (Ia yang menerima permintaan dari mereka yang meminta pada-Nya).
“ Dan apabila  hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku. Maka (jawablah) bahwasannya  Aku adalah  dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yangberdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran..” (Surat al-Baqarah, 186).
Alasan bahwa sesuatu yang diminta dalam do’a ditunda, atau diterima dengan cara yang berbeda, dapat juga merupakan ujian Tuhan kepada hamba-Nya. Allah memberikan berkah-Nya setelah beberapa periode untuk  kemudian diuji kesabaran hamba-Nya dan untuk membuat mereka matang dengan alasan tertentu.
Berdasarkan alasan serupa, ia tak dapat diduga bahwa setiap do’a terwujud seperti saat ia diminta dan sesegera mungkin. Seperti apa yang diutarakan oleh cendikiawan Islam Bediuzzaman, Allah mungkin memberikan sedikit dari sesuatu yang diminta dalam do’a atau sesuatu yang lebih dari yang dihadiahkan karena alasan tersebut yang disebut di atas. Ia mungkin tidak mengabulkannya sama sekali. Akan tetapi, pada setiap kondisi, Allah menerima do’a dari mereka yang berdo’a kepada-Nya.
11(1)Bagaimana Para Nabi  berdo’a?
Berdo’a merupakan bentuk kepatuhan kepada Allah dan semua orang membutuhkan do’a. Hal yang merupakan contoh paling rasional dalam hal ini adalah bahwa semua Nabi yang berdo’a kepada Allah dengan menyerahkan diri kepada-Nya dalam segala hal yang terdapat di Al-Qur;an. Dalam do’a nabi Muhammda SAW, dan para nabi-nabi, kita melihat penyerahan diri mereka kepada Allah, fakta bahwa mereka melihat Allah, dan sebagai teman sejati mereka serta pihak yang membantu mereka dan bahwa mereka dan berdo’a memuja Tuhan kita dengan nama-Nya yang indah.
Do’a dari Nabi Muhammad (SAW)
Dalam do’a dari Nabi Muhammad SAW, hal yang terindah dari mengutip Allah dengan nama-Nya disebutkan. Salah satu do’a dari nabi kita (SAW) disebutkan sebagai berikut:
Katakanlah “ Wahai Tuhan Yang Maha mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Egkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan otang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Surah Al ‘Imran, 26).
Dalam narasinya, terlihat bahwa nabi Muhammd (SAW) berdo’a kepada Tuhan untuk diberikan moral yang baik dan perilaku yang baik.
O Allah! perteballah kebaikan dan etika! Wahai Yang Maha Agung! Pindahkanlah moral yang buruk (Tirmidhi, Imam Ahmad dan Haqim; Hujjat al-Islam Imam Gadhali, Ihyau Ulum id-din, volume 2, Terjemahan : Dr. Sitki Gulle, Huzur Publishing, Istanbul 1998, p.789)
Do’a dari nabi Nuh (as),
Kesabaran dari nabi Nuh (as) yang menyerukan umatnya kepada agama yang baik selama beberapa tahun dengan kesungguhan, dipuji dalam Al-Qur’an. Nabi Nuh (as) berjuang melawan umatnya yang bertindak dengan memusuhinya  dan orang-orang  beriman yang bersamanya. Faktanya adalah nabi Nuh kembali kepada Allah WT dalam berbagai situasi, dan  berdo’a dengan mengharapkan bantuan-Nya secara tulus merupakan contoh yang baik bagi orang beriman. Dalam satu ayat, terlihat bahwa Allah mengetahui kondisi dari Nabi nuh (as), bahwa ia berdo’a sebagai berikut:
Maka ia Mengadu kepada Tuhannya: “bahwasannya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)”
(Q.S Al-Qamar : 10).
Allah menerima do’a nabi Nuh (as) dan memerintahkannya agar bersiap-siap menghadapi banjir, yang akan terjadi di masa depan. Nabi Nuh (as) mulai membangun kapal yang sangat besar atas perintah Allah, meskipun tidak ada laut ataupun danau di sekitarnya. Dalam masa pembangunan kapal tersebut, ia secara terus-menerus menjadi pihak yang dicemooh oleh  umatnya. Pada saat tiba waktunya, janji Allah SWT terwujud dan banjir tersebut terjadi.
Do’a dari nabi Yunus (as):
Dalam Al-Qur’an, disebutkan bahwa Nabi yang mulia ini memisahkan diri dari umatnya, karena mereka tak merespon seruannya (Surat As-Safaat: 139-142). Seperti yang tertulis pada ayat berikut ini, terdapat gambar di kapal tersebut di mana nabi Yunus (as) berkelana dan akibat dari gambar tersebut nabi Yunus (as) dilemparkan ke laut. Puncak dari kejadian tersebut, nabi Yunus (as) berserah diri kepada Allah dan berdo’a kepada-Nya. Allah mencatat peristiwa ini dalam Al-Qur’an :
Dan ingatlah kisah Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu  ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak di sembah ) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. Maka Kami telah memperkenankan do’anya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.(Surat al-Anbiya’,ayat: 87–88).
Seperti yang tertulis pada ayat Nabi Yunus (as) bersaksi/ mengaku kondisinya secara tulus dalam do’anya. Ia berdo’a kepada Allah dan menantikan bantuan-Nya. Tuhan kita, yang Maha Pengampun, menerima penebusan dan menyelamatkannya dari perut ikan dengan menerima do’anya.
Do’a Nabi Yakub (as)
Dalam Al-Qur’an, kesabaran nabi Yakub (as) disebutkan sebagai salah satu contoh bagi orang beriman. Nabi Yakub (as) yang menerima wahu dari Allah dan merupakan hamba terpilih (Q.S An-Nisa :163), merasakan permasalahan yang serius  dan melewati masa sulit. Akan tetapi, meskipun segala penderitaan yang dialaminya, Ia selalu menjadikan hal tersebut sebagai contoh bagi orang beriman dengan kesabaran dan penyerahan diri kepada Allah (Q.S Sad, 44). Do’a yang tulus dari nabi suci kita tersebut dinyatakan dalam salah satu ayatnya sebagai berikut:
dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru kepada Tuhannya: (Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang (Surat al-Anbiya’, 83)
Hal ini tercatat dalam Al-Qur’an bahwa Allah Yang Maha Besar menerima semua do’a dari Nabi Yakub (as) sebagai salah satu hambanya yang tulus”
Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan utuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (Surat al-Anbiya’, 84)
Do’a, merupakan alat terpenting dalam mencapai ke agungan Allah, Yang Maha Mengetahui dan Maha Mendengar, yang lebih dekat dari urat nadi manusia ( Surah Qaf, ayat 16), merupakan bentuk penghambaan bagi orang beriman di segala kondisi dan kesempatan. Akan tetapi, setiap orang beriman melakukan ini, seperti yang ditulis dalam ayat :  Dan kamu tidak mampu kecuali bila dikehendaki Allah(Surat al-Insan, 30). Mereka berperilaku dalam kesadaran bahwa faktanya segala sesuatu selalu di bawah kontrol Tuhan kita dan semuanya terwujud karena kehendak-Nya.
Akan selalu ada jawaban dari do’a yang tulus di dunia dan di akhrat.
Do’a membimbing seseorang atas apa yang akan terjadi dalam nasibnya” Allah adalah satu-satunya yang menentukan nasib dan menciptakan do’a. Akan tetapi berkah yang datang dari do’a mengandung kemakmuran di dunia ini dan sekembalinya ke akhirat. Seluruh kehidupan sesorang merupakan hasil dari do’a yang diucapkan dari do’a yang sebelumnya diminta, apakah ia merasa sadar atau tidak. Do’a aktif  berupa tindakan dan usaha yang diajukan dari doa dan kehendak Allah. Ketika usaha tersebut ridha Allah hal tersebut masih menjadi cara  bagi tiap pribadi untuk meraih harapannya, sesuai dengan ridha Allah.
Manusia yang tidak beriman namun membawa  do’a aktif mereka dengan ambisi yang besar, sebagai contoh, mereka yang bekerja dan mendapatkan banyak keuntungan, menjadi kaya atau menjadi pakar tentang sesuatu hal dan menjadi terkenal, telah mencapai derajat tersebut melalui perjuangan aktif mereka dengan berpedoman pada akibat, dan lagi lagi kehendak Allah. Akan tetapi, do’a yang aktif yang tidak digunakan untuk ridha Allah tak akan memberikan keuntungan terhadap orang tersebut di akhirat meskipun orang tersebut mencapai tujuan tujuannya dari waktu ke  waktu di dunia ini.

dua6Tak ada selain Allah yang kita Mohon Do’a
Dengan ayat yang tertulis dalam Al-Qur’an:
”Hai Nabi! cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang orang mu’min yang mengikutimu,  (Q.S Al-Anfaal, 64)
Allah merupakan yang paling sempurna, Pemilik kekal Kekuasaan. Semua kekuatan di dunia ini ada di tangan_nya. Jadi permohonan bantuan dan permohonan maaf harusnya ditujukan hanya kepada Allah, di mana semua orang butuh dan Allah tidak memerlukan sesuatu pun. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwasannya salah apabila berdo’a selain kepada Allah dan Allah merupakan satu-satunya pemilik do’a :
Maka jangalah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang di’azab (Surat  ash-Syu‘araa’, 213)
Kesimpulan
Do’a merupakan contoh dari kemurahan Allah dan kasih sayang-Nya terhadap hamba-Nya, Orang-orang beriman dapat berdo’a kepada Allah setiap saat dan di setiap kondisi apapun dan mereka merasa damai karena Allah akan menerima do’a-do’a mereka di saat yang tepat. Dalam hal ini, mereka dapat menceritakan rahasia terpendam mereka dan keinginan terdalam mereka kepada Allah, dan hidup dalam kebaikan, kesejahteraan dan keindahan yang datang dari pemahaman bahwa Allah-lah satu-satunya teman, petunjuk dan yang akan membantu mereka.
Kita dapat melihat bahwa rahasia terbesar dalam Allah mewujudkan do’a dalam kehidupan para Nabi seperti yang telah dikisahkan dalam beberapa contoh. Terdapat hubungan dalam berdo’a dan menjalankan perintah Allah. Usaha nyata yang ditunjukkan untuk ridha Allah, belas kasihan dan surga-Nya merupakan bentuk  pengambaan sepenting seperti berdo’a. Allah menunjukkan dalam Al-Qur’an mengenai pentingnya usaha tersebut:
“Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang dia adalah mu’min, maka mereka adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik” (Surat al-Isra’, 19)
Ulama Imam Rabbani menjelaskan hal ini sebagai berikut :
Menginginkan sesuatu berarti mencapai hal tersebut,  Memang, Allah yang Maha Kuasa tidak membuat hambanya berdo’a untuk sesuatu yang tidak diterima-Nya. Hambanya yang beriman tahu bahwa usahanya juga merupakan sebuah do’a tidak hanya berdoa pada saat kesulitan tetapi pada setiap saat oleh perasaan keberadaan dan ke-Agungan Allah. Mereka memelihara kedekatan hubungan  dengan Allah Yang Maha Kuasa di setiap saat hidup mereka.
2012-08-06 10:59:43
Share:

sang juru selamat---yesus---nabi isa al masih...

 

ORANG YANG BERADA
DALAM KESUSAHAN MEMOHON
SEORANG PENOLONG
Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita, maupun anak-anak yang semuanya berdo'a, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" (Surat an-Nisaa': 75)
Ketika membaca Al-Qur'an, kita menemukan suatu fakta tertentu: sebelum seorang rasul datang kepada suatu masyarakat, kerusakan moral kerap terjadi di sana. Sekali seorang rasul datang ke suatu masyarakat, mereka yang mengikutinya mencapai kehidupan yang penuh kebahagiaan, kedamaian dan kemakmuran, bahkan di tengah-tangah perjuangan mereka yang mulia untuk mencapai ridha Allah. Akan tetapi, setelah periode yang diberkahi ini, umat manusia yang telah menikmati kesenangan pada periode ini berada jauh dari nilai-nilai spiritual, menjadi pembangkangan dan puncaknya mereka menjadi orang yang kafir. Pada beberapa kasus, mereka menyembah tuhan-tuhan selain Allah dan kemudian bertindak tidak adil terhadap diri mereka sendiri dan - secara esensi - mempersiapkan akhir nasib mereka sendiri berakhir di tangan mereka sendiri.
Dalam Al-Qur'an surat Maryam, Allah menghubungkan kesetiaan, keikhlasan dan kecemasan yang para rasul rasakan terhadap Allah dan kemudian memberitahukannya kepada kita tentang bagaimana generasi yang datang kemudian telah benar-benar kehilangan keimanan sama sekali. Mereka terlempar jauh karena tingkah laku dan keinginan mereka sendiri dan tercabutnya nilai-nilai yang ada,
Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh dan dari keturunan Ibrahim dan Israel dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu mereka, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (Surat Maryam: 58-59)
Mereka yang telah menolak tanggung jawab yang telah ditakdirkan, telah mendapatkan azab Allah dalam bentuk bencana yang beragam. Allah menggambarkan kehendak-Nya terhadap orang-orang ini, " Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta " (Surat Thaahaa: 124). Mereka mengalami penderitaan yang berbeda, seperti ketakutan dan masalah-masalah sosial serta ekonomi yang muncul akibat kemerosotan moral dan ketidakstabilan politik mereka.
Di bawah sistem orang-orang kafir yang zalim, umat manusia yang telah ingkar terhadap wahyu yang diturunkan mendapat berbagai tekanan dan ketidakadilan. Periode Fir'aun merupakan satu contoh serupa yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Dengan kebesaran pengaruhnya, Fir'aun memberlakukan suatu kehidupan yang mewah dan rakyatnya mengalami penderitaan di bawah kekuasaannya yang tiran.
Sesungguhnya, Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya, Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
(Surat al-Qashash: 4)
Di bawah kondisi seperti itu, dimana rakyat mengalami masalah ekonomi dan sosial, hidup di bawah para pemimpin yang tiran dan tidak adil, kebutuhan akan seorang penolong sangatlah dirasakan. Dia adalah seorang yang mengubah kembali aspek-aspek dari beragam sistem yang tidak diharapkan yang disebabkan oleh para penguasa yang kafir dan orang-orangnya; ia pun membawa kedamaian, keadilan dan keamanan yang datang bersama dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Setelah Nabi Musa (as), Bani Israel pun menghadapi kesulitan yang sama di bawah kekuasaan tiran. Mereka diusir dari rumah dan negeri mereka serta menderita secara berkepanjangan. Menyadari bahwa tidak ada satu pun berhala yang mereka sembah, tidak pula harta yang mereka miliki dan tidak pula nenek moyang yang dapat menyelamatkan diri mereka dari kondisi yang sangat tidak diinginkan tersebut, mereka memohon seorang raja kepada Sang Maha Pencipta, seorang penolong  yang akan menyelamatkan mereka dari sistem yang kejam tersebut. Allah menjawab do'a orang-orang ini dan mengirim Talut kepada mereka (Saul dalam Injil):
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israel sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, "Angkatlah kepada kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah" Nabi mereka menjawab, "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak berperang." Mereka menjawab, "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah terusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami ?" Maka tatkala perang itu diwajibkan kepada mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah mengetahui siapa orang-orang yang zalim. (Surat al-Baqarah: 246)

"Kamu Sekali-kali Tidak Akan Mendapatkan Penggantian
dalam Sunnah Allah"
Berdasarkan cerita yang terkandung dalam Al-Qur'an, kita pahami bahwa sesuatu yang hampir serupa menyebabkan runtuhnya peradaban di masa silam, yaitu penentangan terhadap para rasul mereka. Kondisi di mana umat manusia menjalani kehidupannya, pengiriman para rasul untuk memberikan peringatan kepada mereka dan kebinasaan mereka semua adalah memiliki pola yang sama.
Masyarakat modern juga mengalami kerusakan dan kemerosotan yang pesat. Kemiskinan, kesengsaraan dan ketidakteraturan menjerumuskan kehidupan umat manusia ke dalam kekacauan yang komplet dan menyebabkan mereka mengharapkan suatu kehidupan yang damai di mana kebaikan menjadi pemenangnya. Tampaknya, keadilan dapat menang hanya jika nilai-nilai Al-Qur'an menjadi sesuatu yang utama di antara umat manusia. Hanya mereka yang mempunyai nilai-nilai yang nyata yang dapat memberikan solusi bagi seluruh permasalahan yang dialami umat manusia dewasa ini. Allah telah mengutus seluruh nabi dan rasul-Nya kepada generasi-generasi terdahulu yang telah mengalami tekanan sosial yang sama dan Dia terkadang memberikan kekayaan dan kemegahan yang mengagumkan kepada mereka yang mengikuti pada rasul-Nya. Fakta ini sesuai dengan ayat:
Jikalau sekiranya penduduk-penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya itu. (Surat al-A’raaf: 96)
Ayat ini, seperti halnya ayat-ayat serupa lainnya, menyatakan bahwa satu-satunya cara yang mendatangkan kebahagiaan dan kedamaian adalah dengan mengikuti Islam. Prinsip ini akan terus berlaku terhadap generasi-generasi yang akan datang sebagaimana telah berlaku pada generasi sebelumnya. Di tempat-tempat yang tidak memiliki nilai-nilai Islam, ketidakadilan, ketidakamanan dan ketidakstabilan akan menang. Ini merupakan sunnah Allah. Tidak adanya perubahan dalam sunnah Allah dinyatakan dalam Al-Qur'an:
…Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran), karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan menemui perubahan bagi sunnah Allah dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. (Surat Faathir: 42-43)

Kelaziman Islam Menurut Al-Qur'an
Sebagaimana disebutkan dalam bahasan sebelumnya bahwa Allah mengirimkan para nabi dan rasul kepada umat manusia untuk membebaskan mereka dari kekafiran dan ketidakadilan merupakan sesuatu yang diinformasikan dalam Al-Qur'an kepada kita. Nabi atau rasul ini membimbing umatnya untuk mengimani Allah tanpa menyekutukan-Nya dan agar merasa takut kepada-Nya. Apabila umatnya tetap menolak, dia mengingatkan mereka akan azab Allah. Allah berfirman bahwa Dia tidak akan membinasakan suatu kaum sebelum peringatan ini disampaikan:
Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri pun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan; untuk menjadi peringatan. Dan kami sekali-kali tidak berlaku zalim. (Surat asy-Syu'araa': 208-209)
Pada masa sekarang ini kita amati bahwa kemerosotan, baik fisik maupun spiritual yang terjadi di masyarakat secara menyeluruh dibarengi dengan ketidakstabilan ekonomi dan politik. Kesenjangan yang besar terjadi antara si miskin dan si kaya, dan kerusakan sosial semakin meningkat. Al-Qur'an mengingatkan manusia bahwa setelah dan bahkan selama periode gelap seperti itu, Allah senantiasa menunjukkan jalan menuju keselamatan bagi mereka yang benar-benar mengharapkan-Nya. Dengan cara ini, Islam pasti akan berjaya di seluruh dunia dan agama yang benar akan mengalahkan semua agama kafir. Kepada para umatnya yang beriman (al-Mu'minuun), Allah memberikan kabar gembira dalam surat at-Taubah:
...Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.  Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (Surat at-Taubah: 32-33)
Dalam surat an-Nuur, Allah memberitahukan kepada umat-Nya yang beriman yang melakukan amal-amal saleh tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun dan benar-benar mencari keridhaan-Nya, bahwa mereka akan mendapatkan kekuasaan sebagaimana umat-umat beriman terdahulu. Firman-Nya:
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa; dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka; dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Ku. Dan, barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (Surat an-Nuur: 55)
Satu hal pantas mendapatkan sebutan di sini. Pada ayat di atas, syarat untuk penyebaran Islam diberikan: keberadaan umat yang beriman yang benar-benar murni sebagai hamba Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun dan yang melakukan amal-amal saleh di jalan Allah…

Penolong yang Dinantikan
Apa yang telah dibahas sejauh ini adalah sebagai berikut. Pada setiap masa, Allah selalu menjawab seruan hamba-hamba-Nya yang dengan penuh harap membutuhkan pertolongan-Nya. Hal ini juga terjadi di zaman sekarang dan di masa yang akan datang. Sebagaimana yang pernah terjadi di masa lalu, di masa sekarang ini pun diharapkan bahwa Allah akan menyelamatkan umat manusia dari ketidakadilan sistem kaum kafir dan menghadirkan keindahan Islam kepada mereka.
Kini, dunia Islam diharapkan akan menemukan sebuah jalan keluar bagi kerusakan yang terjadi sekarang ini dan hamba-hamba beriman yang ikhlas akan menyampaikan nilai-nilai Islam tersebut ke seluruh dunia. Pastilah, sebagaimana yang terjadi di setiap zaman, umat manusia sekarang ini mengharapkan seorang penolong akan segera tiba. Penolong ini, yang akan membawa umat manusia dari "kegelapan menuju cahaya terang benerang", adalah agama Islam. Umat manusia yang mendapatkan bimbingan dalam menapaki kehidupan dengan nilai-nilai yang dibawa oleh sang penolong ini akan mengalahkan semua sistem yang menolak Allah dan mereka akan menjadikan idiologi-idiologi yang rusak menjadi tidak berlaku.
Singkat kata, Allah akan menolong setiap umat manusia sebagaimana yang telah dilakukan-Nya kepada umat-umat terdahulu. Allah menjanjikan hal ini kepada hamba-hamba-Nya yang dengan ikhlas taat kepada-Nya dan mempunyai rasa takut yang mendalam kepada-Nya.
(Yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya, Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya, Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Surat al-Hajj: 40-41)
 
Situs ini didasarkan atas karya-karya HARUN YAHYA        www.harunyahya.com/indo/
Share:

yesus kembali --- turun ke bumi/dunia

 
 
 
 
WAITING FOR JESUS
The Good Tiding Awaited by Christians and Muslims
It is very important for a Muslim that Jesus is going to come back to the earth again. He is a Prophet born by a miracle of God without a father; he invited the Children of Israel to follow the true path and showed them many miracles. He is the Messiah and, as the Qur'an says, he is the "word of God" (Qur'an, 4:171). Together with his return to earth, the lack of understanding between Christians and Muslims who believe in the same God, share the same moral values and, as the Qur'an says, are closer to one another in love than all other people (Qur'an, 5:82) will be repaired, and these two greatest of the world's religious communities will be united. The members of the world's third monotheistic religion, the Jews, will also accept Jesus as their true Messiah and find their way to the true religion (Qur'an, 4:159). So the three monotheistic religions will unite, there will be one single religion on earth based on faith in God and obedience to Jesus, His Prophet. This religion will defeat the atheistic philosophies and pagan beliefs with intellectual means; thus, the world will be saved from wars, conflicts, racial and ethnic hostility, cruelty and injustice. Humanity will enter a "Golden Age" of peace, happiness and well-being.
Certainly, this will be the greatest event in the history of the world. In this situation in which the three monotheistic religions will unite, the whole American continent, Europe, the Islamic world, Russia and Israel will be allied on the basis of a shared faith, and no such unity has ever occurred before. The peace, well-being, stability and happiness to be established in the world by this union has never been known in any previous period; its likeness has never been seen.
And, when Jesus returns to earth, it will be one of the greatest wonders in the history of the world.
Those prophets whom Allah has chosen perform various miracles by His will. The miracles performed by Jesus in Palestine 2000 years ago were such marvels as raising the dead, healing the blind and lepers, and giving life to inanimate substances. (Qur’an, 5: 11)
The return of Jesus to the earth after 2000 years and the beginning of his new life in his mature years without a mother and father will be a great wonder. And he will show people new miracles. As a result, materialist philosophy, which has already collapsed on the levels of science and philosophy, will suffer irrevocable ruin for all the world to see, and people will witness the clear proofs for the existence and power of God.
So, in the light of the signs in the Qur'an, the sayings of our Prophet and the interpretations of leading scholars in Islam, we believe that this blessed period is very near. As Muslims, we are very excited about the imminent return of Jesus and are doing all we can to prepare ourselves and the world to receive this blessed guest.
We call on Christians to be as sensitive, aware and eager as possible about this.
Is the Christian World Ready for Jesus?
The love of Jesus has given to Christians throughout history a proper morality. In the Qur'an, God describes Christians as "most affectionate to those who believe" and says that "That is because some of them are priests and monks and because they are not arrogant." (Qur'an, 5:82)
In another verse, Christians' positive morality is mentioned:
Then We sent Our Messengers following in their footsteps and sent Jesus son of Mary after them, giving him the Gospel. We put compassion and mercy in the hearts of those who followed him. (Qur'an, 57:27)
Because of their faith in God, Christians throughout history have endured all kinds of cruelty, chosen to forgo the pleasures of life and live with suffering and performed deeds of great self-sacrifice. These are indications of a deep sincerity. But in this age when the return of Jesus is near, this sincerity must be stronger, and service to Jesus' religion must be performed more effectively.
- According to Christian scriptures Jesus will return to earth.
It is stated several times in the New Testament that Jesus will return to earth. "So Christ . . . will appear a second time . . . to bring salvation to those who are waiting for him." (Heb. 9: 28) In many other passages in the New Testament it is announced that Jesus will return. Seeing that this promise will most certainly come true, all Christians must make this the basis of their worldview, constantly expect this Second Coming and to influence the world accordingly.
- According to Christian scriptures, the return of Jesus is near.
Many Christians believe that the Second Coming is near. This is because almost all the announcements in both the New and Old Testaments regarding the return of the Messiah have been fulfilled. The spread of religious morality all over the world, the beginning of the collapse of atheist philosophies and the return to faith in God are important signs and under these circumstances, Christian should not remain indifferent about the Second Coming.
- According to Christian scriptures, the return of Jesus will be the greatest event in history.
Since Christian scriptures say that the Second Coming is definitely near, this ought to be the most important item on the agenda of the Christian world. Since Jesus, a blessed Prophet whom Allah chose, will come soon again to the world, preparations for his arrival should be kept continually in view.
- Seeing that Jesus will bring all people together when he comes, Christians should leave aside their differences, arguments and hostilities that will soon have no significance anyway.
- Since Christians and Muslims who believe in Jesus will be united in a common faith when he comes, both communities must try from this moment to overcome the prejudice and distrust between them.
In the "Book of Revelation," the last book in the New Testament, it says: "The kingdom of the world has become the kingdom of our Lord and of his Messiah and he will reign for ever and ever." (Rev. 11:15)
All Christians should be eager, excited, aware and filled with love as they await this blessed event. And we, as Muslims who have this eagerness, excitement, awareness and love, say to Christians:
Come, let us prepare together for the coming return of Jesus. Let us have respect for one another's differences in belief knowing that Jesus will teach us the truth anyway. Let us strive to fill the world with peace, brotherhood, mercy and love as he wants to see it. Let us struggle together in word and deed against philosophies and ideologies that are hostile to him and reject God.
Let us wait together for one of the greatest glad tidings and the miracles in the world history.
BACK  |  NEXT
 
This website is based on the works of HARUN YAHYA        www.harunyahya.com
 
Share:

nabi isa almasih---almasihid dajjal


 


 

>> PORTENTS OF JESUS' (pbuh) SECOND COMING
THE SIGNS FROM THE ISLAMIC RESOURCES
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
The Rebuilding of Ruined Places
20
The Fourth Peace and Arab-Israel Peace Agreement
21
The Loss of an Army
22
No Money Will Be Left to the Iraqis
23
Flames Destroy Homes in Baghdad
24
The Israeli-Palestinian Peace Talks
25
An Embargo against Iraq and Damascus
26
The Restructuring of Iraq
27
Iraqis Flee to Damascus and the North
28
Fitna in Damascus
29
Chaos in Damascus, Iraq and Arabia
30
The Division of Iraq into Three Parts
31
War in the Streets
32
A War Between Muslims and Jews
33
The Killing of Innocent Children
34
Pervasive Corruption
35
One Type of Fitna Will Spread Everywhere
36
Religious Prohibitions Gain Acceptance
37
Openly Denying God
38
Replacing God with other "Deities"
39
A Sign of Materialism's Spread
40
Days of Anarchy and Chaos
41
The Absence of Peace
42
Revolutions
43
People Flee From One Another in Confusion
44
The Global Pervasiveness of Chaos and Conflicts
45
The Occurrence of Great and Astonishing Events
46
The Situation of Some Muslims
47
The Current Situation of the Islamic World
48
Wars Between Muslims
49
Muslims are Subjected to Severe Troubles
50
The Killing of the Innocent
51
People Killed for No Reason
52
Corruption that Causes Conflicts Everywhere
53
Loss of Hope in the Mahdi
54
Poverty and Hunger
55
Drought
56
A Weakening Economy in Specific Years
57
The Cutting of Trade and Roads
58
Decreased Earnings
59
The Division of National Wealth among the Rich
60
An Increase in the Number of Earthquakes
61
Earth's Collapse
62
Conversion of Homes into Graves
63
Winds and Tornadoes
64
Violent Rain
65
An Increased Amount of Lightning
66
Abandoning the True Religion and the Qur'an's Moral Values
67
Not Pondering over the Qur'an in a Sincere Manner
68
Muslims' yearning for non-Muslims
69
Fitna Alienates People from the Qur'an
70
Propagandists Distancing People From theIslam's Morality
71
Hypocritical and Fraudulent Clergy
72
Degeneration among Politicians
73
Abandoning "Enjoining the Right and Forbidding the Wrong" as an Act of Worship
74
Good Is Confused with Evil
75
Close People Will Encourage One Another to Evil
76
The Number of True Believers Being Very Few
77
Use of Mosques for Different Purposes
78
Appearance of People Who Recite the Qur'an for Personal Benefits
79
Faith in Horoscopes and Refutation of Fate
80
Making Hajj (the Pilgrimage to Makkah) for Purposes Other than God's Good Pleasure
81
People Inclining to the Desires of their Lower Selves
82
Social Deterioration
83
Adherence to Traitors and Considering the Righteous as Treacherous
84
The Decreasing Number of Reliable People
85
The Decreasing Number of Trustworthy People
86
Abandoning Almsgiving
87
Abandoning Salah (Prayers)
88
THe Spread of False Testimony and Slanders
89
Giving Positions of Responsibility to Incompetent People
90
Considering One's Superiority To Be in Wealth rather than in Awareness of God
91
The Decay of Human Relations
92
People Value Their Pets more than Other People
93
The Decay of Family Relations
94
Diminished Love and Respect among People
95
Weakening of the Family Structure
96
Increase in Worldly Ambitions
97
Prevalence of Hypocrisy and Ostentation
98
Spread of Cursing and Abuse
99
Spread of Forgery and Bribery
100
Increase of Gossip and Derision
101
Some Young People Turn Away from the Religion's Morality
102
The Collapse of Moral Values
103
Spread of Adultery
104
Acceptance of Homosexuality
105
Epidemics
106
Reports of Sudden Death Will Multiply
107
An Increase in Murders
108
Increase in Suicides
109
Civil Wars and Conflicts
110
An Increase in Literacy
111
Time Grows Short
112
An Increase in Urbanization
113
The Construction of Tall Buildings
114
The Close Approach of the Markets
115
Speaking by Means of the Whip
116
The Speaking of One's Own Voice
117
A Hand from the Firmament
118
Increased Productivity
119
The Greening of the Deserts
120
Increased Life Expectancy
121
The Appearance of False Messiahs
>> PORTENTS OF THE MESSIAH'S RETURN IN THE BIBLE
122
The Emergence of False Messiahs
123
Some People Lose Hope in Messiah's Coming
124
A Rise in the Number of Earthquakes
125
Famine
126
Major Wars Break Out
127
Love is Diminished and Anger and Hatred Increase
128
People Move away from the Religion's Moral Values
129
Disasters Inflict Terrible Suffering
130
The Spread of Epidemics
131
People Who Exploit the Religion For Their Personal Interests
132
The Appearance of Portents in the Sun and Moon
133
Extraordinary Events Take Place in the Sky
134
Moral Degeneration
135
The Oppression of True Believers
136
The Emergence of Corruption That True Believers Should Avoid
137
Events That Inflict Pain and Suffering
138 The Coming of the Dajjal
This website is based on the works of HARUN YAHYA        www.harunyahya.com
Share:

ngaji--- nafsu...

menuju ujungpangkah...

Total Pageviews

clocklink, waktu...

iman islam taqwa

Tempatkanlah dirimu sejajar dengan semua makhluqNYA,
jangan engkau menempatkan posisi dirimu diatas atau dibawah manusia lainnya...

Berusahalah agar kehadiranmu bermanfaat buat dirimu sendiri, juga bermanfaat bagi sekelilingmu, karena sebaik baik manusia adlah mereka yang memberikan manfaat bagi manusia lainnya,

Karena yang menentukan tinggi dan rendahnya derajat kemuliaan kita dihadapanNYA adalah ketaqwaan kita...

iman ---> sabar & syukur

siapa yang menanam ia akan menuai hasil...

sekecil apapun amal kebaikan kita, ia pasti kembali kepada kita,

dan begitu juga dengan amal keburukan yang kita lakukan, sebelum menghapus amal keburukan dengan amalan kebaikan, kejelekan & kejahatan kita akan senantiasa memberatkan dan menyiksa sepanjang kehidupan kita...

Mengenai Saya

Followers

Muslim anti korupsi

Muslim anti korupsi
http://ppm.aswajanu.com/

jagalah kebeningan hati

jagalah kebeningan hati
hatimu baek, baek pula amalanmu...

berawal dari hati..

berawal dari hati..
perbaiki hati kita

aswaja Nu...

AswajaNU

Membuat toko online...

Software Website Toko Online

lazada..

ads..

nsehat hidup...

***Siapa yg malu kpd Allah ketika hendak melakukan maksiat, mk Allah pun malu untuk menyiksa di hari pertemuan manusia dgn Allah (Ibnu Qayyim; Al-jawab al-Kafi liman Sa'ala al-jawab al-syafi). ***Sebuah musibah tidak akan turun kecuali karena adanya dosa, dan musibah tidak akan sirna kecuali dengan taubat (Ali bin Abi Thalib
kita semua adalah mahkluqNYA, tinggi dan rendah derajad kita dikarenakan ketaqwaan kita padaNYA. Powered by Blogger.

bekal kehidupan...

*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

terbuka pintu pintu do'a, pintu pintu rohmat...

*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

Waktu...

kita semuanya pasti akan merasakan kematian... barangsiapa yang amal ibadahnya hari ini sama dengan hari kemaren, ia merugi... barangsiapa yang amal ibadah hari ini lebih buruk dari hari kemarin, ia celaka... dan mereka yang beruntung adalah mereka yang amalan ibadahnya hari ini senantiasa lebih baik dari hari-hari yang telah berlalu...

About

clocklink... waktu,

ss fm...

sfm 100mhz pancapat

Cari Lewat Blog Ini

disqus...

disqus

nasehat kehidupan...

***dari Anas bin Malik , berkata : aku mendengar Rasulullah saw bersabda : " Allah SWT berfirman ,'Wahai anak adam , sepanjang engkau memohon kepada-Ku & berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yg telah kamu lakukan, Aku tidak peduli. Wahai anak adam , jika dosa-dosamu setinggi awan dilangit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dgn sesuatu pun, pasti Aku akan datang kpdmu dgn ampunan sebesar itu pula ", (Hr Tirmidzi)

*** Saad bin Waqqash, berkata : ’aku pernah bertanya ,” Wahai Rasulullah ! Siapakah orang yg paling berat cobaanya?” Rasulullah menjawab,” Para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yg sesudah mereka secara berurut menurut tingkat kesalihannya. Seseorang akan diberi ujian sesuai dg kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dlm agamanya, akan diringankan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan dimuka bumi ini tanpa dosa sedikitpun “. (Hr Bukhari).

*** Rasulullah saw bersabda , bhw Allah berfirman ” Aku tergantung pd sangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku bersama hamba-Ku ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatKu dlm dirinya , mk Aku mengingatnya dlm diriKu. Jika ia mengingatKu ditengah banyak orang, mk Aku mengingatnya ditengah banyak orang yg lebih baik daripada mereka. Jika ia mendekat sejengkal kepadaKu , Aku mendekat sehasta kpdnya. Jika ia mendekat sehasta kepadaKu, Aku mendekat sedepa kpdnya. Jika ia mendatangiku dgn berjalan, maka Aku mendatanginya dgn berlari “. (Hr Bukhari Muslim).

***Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa dibukakan pintu doa utknya, berarti telah dibukakan pula utknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kpd Allah, yg lebih disukai-Nya selain drpd dimohonkan 'afiyah. Doa itu memberi manfaat thd yg telah diturunkan & yg belum diturunkan. Dan tak ada yg dpt menangkis ketetapan Allah , kecuali Doa. Sebab itu berdoalah kamu sekalian." (Hr. Turmudzi).

***“Barangsiapa memperbanyak istighfar , niscaya Allah menjadikan setiap kesedihannya jalan keluar & utk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah memberinya rezeki dari arah yg tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah , al-Hakim)

nasehat hidup...

*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

^_^

halaman blog ini banyak berisi tulisan dari berbagai sumber & pengalaman bolo konco semua...
buat bolo konco & semuanya, mohon maaf dan terimakasih banyak atas pengalaman dan pembelajarannya,

Terimakasih banyak atas kunjungan bolo konco di halaman ini,

qr-123aiueo.blogspot.com

obat hati

obat hati
amalan penawar hati yang sakit

Pencarian Aswaja NU...

AswajaNU

Search Box

Temukan Saya Di Facebook

Detik demi detik telah berlalu...


visit counter Flag Counter
widget flash

Blogger templates